Bahan Pembelajaran Sejarah Menggunakan Blog
Hubungan Perkembangan faham-faham
besar seperti Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme, Demokrasi, Pan-Islamisme
dengan gerakan Nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini.
1. Mata
Pelajaran : Sejarah
2. Kelas/Semeter
: XI/I
3. Waktu
:
2x45 menit
4. Tempat
: Ruang kelas
5. Petunjuk
Belajar (Petunjuk Siswa)
a.
Baca secara cermat materi dalam blog
b.
Baca literatur lain
untuk memperkuat pemahaman anda
c.
Konsultasikan dengan
guru jika menemui kesulitan dalam pemahaman
dalam blog.
d.
Setelah memahami
materi dalam blog, kerjakan tugasnya
6. Kompetensi
dasar yang akan dicapai (KD. 3.5)
Menganalisis hubungan perkembangan faham-faham besar
seperti Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme, Demokrasi, Pan-Islamisme dengan
gerakan Nasionalisme di Asia-Afrika pada masa itu dan masa kini
MATERI
LAHIR
DAN BERKEMBANGNYA FAHAM-FAHAM
1. LIBERALISME
Paham liberalisme merupakan paham yang mengutamakan
kebebasan dan kemerdekaan individu. Dalam bidang ekonomi dituntut adanya
ekonomi bebas tanpa campur tangan pemerintah dan dalam menentukan kebutuhan adalah hak milik swasta. Sebagai pahlawan liberalisme adalah ekonomi dari
Inggris, Adam Smith dalam bukunya ”Wealth of Nation”1776.
Pendapatnya, kesejahteraan umum dapat dicapai Apabila diberikan kebebasan
kepada setiap individu untuk berusaha tanpa campur tangan dari pihak
pemerintah.
Berasal dari bahasa latin
yaitu Libertas, dan bahasa Inggris yaitu Liberty yang artinya kebebasan.
Liberalisme adalah suatu paham menghendaki adanya kebebasan bertempat tinggal,
kemerdekaan pribadi, hak menentang penindasan, serta hak mendapatkan
perlindungan pribadi dan hak milik. Paham yang mengutamakan kemerdekaan
terutama kemerdekaan individu. Pada abad 19 liberal adalah nama dari sebuah
partai politik di Spanyol yang memperjuangkan terbentuknya suatu pemerintahan
yang berkontitusi. Gerakan liberalisme sudah di mulai pada masa renaissance di
mana manusia berusaha melepaskan diri dari kengkungan gereja atau agama. Ide
tersebutlah yang kemudian berkembang menjadi gerakan dalam bidang politik,
ekonomi dan kebudayaan. Kebebasan dalam bidang politik melahirkan konsepsi
tentang negara yang demokratis.
Revolusi
Prancis 1789 sebagai puncak ketidak puasan rakyat
Revolusi ini dipelopori oleh
golongan borjuis dan golongan rakyat jelata. Dengan semboyan liberty, egality,
fraternity. Revolusi Prancis telah mampu menjatuhkan pemerintahan monarki
absolut/sitem kerajaan yang
sewenang-wenang dan mendirikan negara liberal yang berdasarkan kontitusi hingga
mengasilkan dokumen hak-hak asasi manusia dan warga pada tahun 1791. Paham
liberalisme berkembang ke negara-negara eropa lainya melalui perang koalisasi
1792-1815 kecuali Inggir dan Rusia. Napoleon selalu menekankan pentingnya
pemerintahan yang liberal-demokratis dan anti terhadap pemerintahan monarki
absolut dan feodalisme. Padahal di negaranya ia memerintah secara diktator.
Sejak meletus revolusi Peransis tahun 1848 maka semangat revolusi itu menjalar
ke negara-negara eropa dan seluruh dunia. Hal ini di sebabkan karena semakin
meluasnya hubungan antara bangsa Eropa dan Asia maupun Afrika terlebih setelah
dibukanya terusan Suez dimana hubungan natara orang-prang Eropa dengan Asia
Afrila semakin besar sehingga leberalisme semakin banyak mempengarui
perkembangan di berbagai bangsa di seluruh Dunia
Wujud dari paham Liberalisme
a. Bidang
politik
Tampak dari lahirnya paham Demokrasi dan
Nasionalsime
1. Setiap
individu mempunyai hak untuk ikut serta dalam menentukan kepentingan masyarakta
dan hak tersebut diwujudkn dalam sistem demokrasi liberal yang pada akir nya
melahirkan parlemen sebagai lembaga pemerintah rakyat.
2. Bagi
bangsa yang terjajah. Liberalisme sejalan dengan nasionalisme yang menghendaki
pemeri tah oleh bangsanya sendiri sebab setiap bangsa berhak untuk menentukan
nasibnya sendiri
3. Demokrasi
terlihat dengan adanya pemilu untuk melihat anggota perlemen setiap individu
berhak memberikan suara.
b. Bidang
Ekonomi
Melahirkan ekonoiu liberal , seperti prinsip
dari Adam Smith, David Ricardo dan Robert Malthus. Pahamnya adalah individu
memiliki kebebasan untuk mengembangkan kekuatan dan bakatnya dalam berusaha.
Liberalisme menolak campur tangan pemerintah dan menghendaki perdangangan bebas.
c. Bidang
Agama
Liberalise menekankan pada kebebasan untuk
memeluk agama tertentu. Tanp danya paksaan dari pihak manapun.
d. Bidang
Pers
Wartawan bebas menulis dan memuat berita apa
saja yang benar-benar di ketauinya. Sastrawan dan seniman pun bebasa
mengekspresikan segala pikiranya sesuai
dengan apa yang di kehendaki.
2.
SOSIALISME
Berasal dari kata socius yang
artinya masyarakat. Sosialisme adalah paham yang bertujuan untuk membentuk
kemakmuran kolektif yng produktif dan membatasi milik perorangan. Kapitalisme
adalah menekankan kemakmuran dari usaha indidividu. Ciri utama sosialisme
adalah pemerataaan kamakmuran dan penghapusan kemiskinan. Sosialisme menentang
adanya ketimpangan sosial, baik karena
adanya sistem feodalisme maupun yang tercipta akibat adanya persaingan bebas.
Sosialisme merupakan suatu istilah yang di gunakan sebagai doktrin untuk semua sitem ekonomi
yang menentang kemutlakan milik perorangan dan menyongkong pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan
umum. Dasar pemikiranya bahwa perusahaan umum dan sumber alam harus dimiliki
oleh Negara.
Sosialisme
muncul sebagai paham ekonomi dan kemasyarakatan pada akhir abad ke-18 dan awal
abad ke-19 M di Eropa. Di antara tokoh-tokoh awal penganjur sosialisme dapat
disebut antara lain: St. Simon (1769-1873), Fourisee (1770-1837) , Robert Owen
(1771-1858) dan Louise Blane (1813-1882). Setelah itu baru muncul tokoh-tokoh
seperti Proudhon, Marx, Engels, Bakunin dan lain sebagainya. St. Simon dipandang
sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama yang menyerukan perlunya
sarana-sarana produksi dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah/negara. Gagasannya
merupakan benih awal lahirnya sistem Kapitalisme Negara (state capitalism).
Sosialisme muncul sebagai
reaksi dari paham, liberalisme ekonomi kapitaslisme moderrn yang mincul akibat
revolusi industri. Revolusi indutri telah ,menciptakan ketimpangan kemakmuran
antara golongan borjuis dan proletas. Kamum borjuis berhasil mendapatkan
keuntungan yang sangat besar sehingg berada pada taraf kemamkuran yang tinggi.
Kaum buruh hidup menderita dan miskin sehingga dengan kemiskinan meningkatkan
nilai kriminalitas. Sehingga muncul gerakan untuk meperbaiki nasib yang di
kenal dengan revolusi sosial. Pada akirnya muncul aliran sosialisme, komunisme
serta gerakan yang bersifat utopis(hanya sebuah kayalan). Sosialisme
menyebabkan munculnya pemikiran yang radikal yang menjerumuskan masyarakat dalam kehidupan yang
tanpa aturan (anarki).
3.
DEMOKRASI
Berasal dari bahasa yunani,
demos (rakyat) dan kratos(kekuasaan). Demokrasi berarti pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara luas demokrasi dapat diartikan
sebagai sitem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masayarakat untuk
mempengarui keputusan politik baik secara lansung maupun tidak langsung. Sitem
demokrasi adalah suatu sistem pemeritahan yang mengakui hak rakyat untuk ikut
serta dalam kehidupan politik. Pmerintan demokrasi telah ada sejak zaman yunani
kuno ketika yunani masih terdiri dari poli-polis (negara kota). Demokrasi di
yunani kuno dilaksanak secara langsung sebab wilayahnya tidak luas, jumlah
peduduk sedikit dan sebagian besar penduduknya adalah budak yang tidk memiliki
hak suara.
Seorang cendekiawan dari Inggris yang
memperjuangkan demokrasi adalah John Locke 1632-1704, dalam
bukunya berjudul ”Two Treaties on Government”, John Locke
membenarkan perjuangan rakyat Inggris menentang kekuasaan mutlak raja. Menurut
John Locke pemerintah hanyalah alat yang dibentuk untuk menjamin kepentingan
rakyat terhadap politis, mencakup hak individu, hak politik, hak atas
kebebasan, dan hak milik. Demokrasi merupakan hal yang dinamis maju, sebab
negara selain mengurus kepentingan bersama juga bertanggung jawab atas
kesejahteraan rakyatnya. Demokrasi
di Inggris yang diperjuangkan oleh Jonh Lock, berpengaruh besar terhadap
perkembangan demokrasi baik di Amerika maupun di Eropa.
4.
PAN ISLAMISME
Pan Islamisme merupakan paham
yang bertujuan mempersatukan umat islam se dunia. Pencetusnya adalah Jamaludin
al-Afghani (1839-1897) sebelumnya pernah di canangkan oleh At-Tahtawi
(1801-1873), seorang tokoh baru Islam di Mesir.
Latar belakang bahwa Pan
Islamisme erat kaitanya dengan kondisi abad ke 19, di saat terjadinya
kemunduran di negara-negara Islam dan kemajuan di negara barat yang disertai
dengan penjajahn terhadap negara-negara Islam. Jamaluddin melihat bahwa
penguasaan negeri islam tidak ,menyadari
jika telah ada campur tangan bangsa asing di negaranya. Dunia islam
telah menjadi permainan politik bangsa barat. Konidisi dunia islam tersebutlah
yang mendorong dirinya untuk menggalang
dan mewujudkan upaya penyatuan dunia islam yan di sebut Pan Islamisme. Ide Pan
Islamisme tersebut telah di dukung hampir semua pemimpin islam dan tokoh
intelektual sepanjang abad 19 hingga 20. Pan Islamisme juga telah memeberi
inspirasi dengan lahirnya banyak negeri islam dan gerakan nasionalisme.
5.
NASIONALIME
Paham nasionalisme berkembang
dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Secara etimologis nasionalisme berasal dari bahasa Inggris, yaitu
nation yang artinya bangsa. Di Eropa paham nasionalisme dipicu oleh berbagai
peristiwa, seperti terjadinya Revolusi Prancis, Revolusi Industri di Inggris,
dan juga Revolusi Amerika. Beberapa tokoh seperti Hans Kohn, Lothrop Stoddard,
dan Otto Bouer memberikan definisi tentang nasionalisme. Hans Kohn menyebutkan
bahwa nasionalisme merupakan suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi
individu harus diserahkan kepada negara dan bangsa. Lothrop Stoddard memandang
nasionalisme sebagai suatu kepercayaan yang hidup dalam hati rakyat yang
berkumpul menjadi suatu bangsa. Otto Bouer mengartikan paham nasionalisme
muncul dikarenakan adanya persamaan sikap dan tingkah laku dalam memperjuangkan
nasib yang sama, misal akibat adanya persamaan penderitaan dan kesengsaraan
sebagai bangsa yang terjajah.
Nasionalisme juga berarti
1.
Paham yang menerapkan
kesetiaan tertinggi individu harus di serahkan pada negara dan bangsa atau
2.
Semangat atau perasaan
kebangsaan/cinta terhadap bangsa dan tanah air
3. Suatu
siakap politik dan sosial dari kelompok suatu bangsa yang mempunyai suatu
persamaan kebudayaan
, bangsa adan wilayah dan kesamaan cita-cita sehingga merasakan adanya
kesetiaan terdalam terhadap kelompok bangsa tersebut.
HUBUNGAN PAHAM-PAHAM TERSEBUT
DENGAN GERAKAN NASIONALISME DI ASIA-AFRIKA.
Terdapat beberapa faktor penyebab munculnya nasinalisme
di asia-afrika, diantaranya yakni
1.
Penderitaan dan kesengsaraan
akibat adanya imperialisme barat;
2. Kemenangan
jepang atas rusia dalam perang untuk merebutkan wilayah formosa (taiwan) dan
semenanjung korea pda 1905
3. Kerinduaan
akan kembalinya kejayaan masa lampau
4. Munculnya
golonga terpelajar dalam golongan masayrakat
5. Adanya
kesadaran untuk berusaha untuk membebaskan diri dari imperealisme barat.
Pengaruh paham tersebut memunculkan berbagai
macam Nasionalisme di Negara Asia Afrika Misalnya:
ü Nasionalisme di Turki
ü
Nasionalisme di Mesir
ü Nasionalisme di Indonesia
7. Tugas
·
Dengan membaca Blog ini siswa mendiskusikan
dengan kelompoknya.
·
Mencermati
permasalahan-permasalahan tentang lahirnya paham tersebut dan merumuskan dalam
bentuk pertanyaan.
·
Kumpulan pertanyaan
tersebut ditukarkan dengan kelompok lain
·
Bagian pertanyaan
yang didapat dikerjakan dalam kelompok masing-masing
·
Hasil pertanyaan
yang telah dijawab dipresentasikan dalam kelas
SELAMAT
MENGERJAKAN
Comments
Post a Comment