PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK REMAJA TERHADAP TINGKAH LAKU PADA MASA PUBERTAS
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan fisik pasti
selalu terjadi pada setiap individu.
Dalam kehidupannya manusia seperti melintasi waktu. Waktu yang dilalui
ialah mulai dari dirinya dilahirkan,
kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga meninggal. Semua melalui proses, proses
tersebut dinamakan pertumbahan dan perkembangan. Hal yang paling menonjol dalam fase ini ialah pertumbuhan dan
perkembangan fisik sebab perubahan fisik yang terjadi pada seseorang akan
mempengaruhi tingkah lakunya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan juga
terdapat berbagai macam karakteristik.
Setiap pertumbuhan dan perkembangan selalu
mempengaruhi kehidupan individu. Pengaruh tersebut bermacam-macam mulai dalam
berperilaku, bergaul dan lain sebagainya. Setiap
individu yang mengalami fase ini pasti terjadi perubahan dalam berperilaku,
bergaul, dan sebagainya dalam kesehariannya. Perubahan-perubahan yang demikian
pasti memiliki dampak yang positif maupun negatif dalam kejadiannya.
Oleh karena itu makalah yang berjudul
“Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan fisik
Remaja terhadap Tingkah Laku Pada Masa
Pubertas”, dimaksudkan untuk mengetahui
perkembangan dan pertumbuhan fisik pada remaja serta pengaruhnya terhadap perilaku remaja di
dalam masyarakat.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
Karakteristik pertumbuhan dan Perkembangan
fisik?
2. Bagaimana Ciri-Ciri di Masa Pubertas?
3. Bagaimana
Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku?
1.3
Tujuan
Masalah
1.
Mengetahui Karakteristik
pertumbuhan fisik
2.
Mengetahui Ciri-Ciri
Masa Pubertas.
3.
Memahami Pengaruh
pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Karakteristik
pertumbuhaan dan Perkembangan Fisik
Pertumbuhan
fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer
dalam pertumbuhan remaja. Remaja merupakan
persalihan dari anak-anak menuju dewasa.
Perubahan tersebut meliputi ukuran tubuh, proporsi tubuh, munculnya kelamin
yang utama dan ciri kelamin yang kedua. Perubahan fisik bagi remaja laki-laki
dan perempuan berbeda. Perubahan tersebut Nampak sebagai berikut (Sarlito, 1989:
51-52).
Pertumbuhan Fisik Remaja
perempuan:
|
Pertumbuhan Fisik Remaja
laki-laki:
|
Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan
menjadi panjang).
|
Pertumbuhan tulang-tulang
|
Pertumbuhan payudara.
|
Testis (buah pelir membesar).
|
Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.
|
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
|
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
|
Awal perubahan suara.
|
Bulu kemaluan menjadi keriting.
|
Ejakulasi (keluarnya air mani).
|
Haid
|
Bulu kemaluan menjkadi keriting.
|
Tumbuh bulu-bulu ketiak.
|
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya.
|
|
Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis,jenggot).
|
|
Tumbuh bulu ketiak.
|
|
Akhir perubahan suara.
|
|
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
|
|
Tumbuh bulu di dada.
|
Selama
remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun didalam
bagian tubuh, baik perubahan stuktur tubuh maupun fungsinya. Pada kenyataanya
hampir semua bagian tubuh perubahanya
mengikuti irama yang tetap, sehingga waktu kejadianya dapat diperkirahkan
sebelumnya.
Perubahan-perubahan
fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja awal.
2.1.2 Perkembangan
fisik
Perkembanggan
menggandung makna adanya pemunculan hal yang baru, pada peristiwa pertumbuhan
dalam pandang kasiran, tampak adanhya perubahan jumlah atau ukuran dari hal-hal
yang ada telah ada, sedangkan dalam peristiwa, tampak adanya sifat-sifat yang
baru, berbeda dari sebelumnya. Fisik atau tubuh manusia merupakan
sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk
pada periode pranatal (dalam kandungan).
A. Karakteristik perkembangan fisik
pada masa kanak–kanak ( 0 – 5 tahun ) Perkembangan
kemampuan fisik pada anak kecil yang ditandai
dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik ,
yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak,
melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai
akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga
ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional.
Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan
keseimbangan berkembang dengan baik.
B. karakteristik perkembangan fisik
pada masa anak
(5-11)
Perkembangan waktu reaksi
lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik ,masih belum
mengembangkan otot-otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit
,rentan dan daya tahan kurang usia 8-9
tahun.
Terjadi perbaikan kordinasi tubuh,Ketahanan tubuh
bertambah,Anak laki-laki
cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, Koordinasi mata
dan tangan lebih baik,Sistem peredaran
darah masih belum kuat,Koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik, dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun
dari lelaki usia 10-11 tahun. Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari
wanita,Kenaikan tekanan darah dan metabolisme yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual
(12tahun),Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
C. karakteristik perkembangan fisik
pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling
menonjol terdapat pada perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
ditandai dengan :pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat,Pertumbuhan
tanda-tanda seksual primer ( kelenjar – kelenjar dan alat –
alat kelamin ) maupun tanda-tanda
seksual sekunder ( tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya), Timbulnya hasrat seksual yang tinggi ( masa pubertas )
D. Karakteristik perkembangan fisik
pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu
menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan
gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposional memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa
dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada masa ini pertumbuhan fisik
mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik
a)
Keluarga
Faktor keluarga yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja, meliputi:
keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi
atau panjang daripada anak sehingga lebih berat tubuhnya.
b) Gizi
Anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih dan kebih
cepat mencapai taraf atau masa ramaja.
c) Gangguan Emosional
Anak sering mengalami gangguan emosional akan menybabkan
terbentuknya “streoid adrenal” yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon-hormon pertumbuhan di kelenjar pituitry.
d) Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat
daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan
biasanya sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
e) Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi
rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang
status ekonominya menengah.
f) Kesehatan
Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki
tubuh yang lebih berat daripada yang sering sakit.
g) Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh, apakah ekomor, mesamorf akan mempengaruhi besar kecilnya
tubuh anak.
2.1.4
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Perkembangan
1.
Nativisme atau Pembawaan.
Doktrin filosofis
yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologi. Tokoh utama aliran
ini bernama Arthur Schoppenhauer (1988-1860) seorang filosof jerman. Aliran
filsafat nativisme konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang
segala sesuatu dengan “kaca mata
hitam”. Karena para ahli menganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia
ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh
apa-apa. Dalam ilmu pendidikan, pandangan seperti ini disebut “pesimisme
pedagogis” syah (dalam sobur, 2011) aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia
yang baru dilahirkan
telah memiliki bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari keturunan orang
tuanya, nenek moyangnya, maupun karena memang ditakfirkan demikian. Manakala
pembawaannya baik baik pula itu kelak.
Dicontohkannya ada
seorang ibu yang melahirka anaknya ditengah hutan, tetapi si ibu tersebut
meninggal dunia seketika. Bayi tersebut kemudian dipelihara oleh seekor srigala
pengurusan itu dapat berarti sebagai suatu pendidikan yang berpengaruh kepada
anak manusia tersebut. Kita tahu bahwa serigala hanya dapat berjalan dengan
menggunakan keempat kakinya. Akan tetapi kemudian sang srigala induk angkat itu
merasa aneh ketika mengenai anak peliharaannya, pada tahun berjalan dengan
menggunakan dua kakinya saja, padahal ia mengajar dengan empat kaki. Atas dasar
contoh ini, pendidikan itu tak ada gunanya sama sekali.dengan demikian, menurut
aliran ini, anak manusia itu tidak perlu untuk diberi pendidikan, karena baik
atauburuknya anak tersebut sudah ditentukan oleh pembawaannya sejak lahir.
Menurut
Jean Jacques rousseau (1712-1778), seorang filsuf
perancis, berpendapat bahwa semua orang ketika dilahirkan mempunyai dasar-dasar
modal yang baik. Rousseau mempergunakan
istilah “noble savage” untuk menerangkan segi-seg moral ini, yakni hal-hal
mengenai baik atau buruk, benar atau salah, sebagai potensi pada anak dari
kelahirannya. Pandangan Rousseau menjadi titik tolak dari pandangan yang
menitikberatkan faktor dunia dalam atau faktor keturunan sebagai faktor yang
penting terhadap isi kejiwaan dan gambaran kepribadian seseorang.
2. Empirisme dan Lingkungan
Aliran empirisme
merupakan kebalikan dari aliran nativisme dengan contoh john lock (1632-1704).
Aliran empirisme mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana kertas yang
putih. Anak diumpakan sebagai kertas putih yang bersih sedangkan warna tinta
diutamakan sebagai lingkungan yang akan berpengaruh. Pendidikan memegang
peranan penting dalam perkembangan anak, sedangkan bakat pembawaan bisa ditutup
dengan serapat-rapatnya oleh pendidikan.
Teori ini
diungkapkan untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman dan lingkungan
hidup terhadap perkembangan anak. Ketika dilahirkan seorang anak adalah pribadi
yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan.
Orang tua menjadi tokoh penting yang mengatur rangsangan-rangsangan tersebut.
Aliran empirisme
menyimpulkan bahwa perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada faktor
lingkungan. Dasar pikiran yang digunakan ialah bahwa pada waktu dilahirkan anak
dalam keadaan suci, bersih, seperti kertas putih yang belum ditulis, sehingga
bisa ditulis sesuai kehendak penulisnya.
2.2 Ciri-ciri di Masa Puber
Masa pubertas
ialah suatu periode dimana terjadi perobahan-perobahan fisik dan psikologis
dengan cepat. Masa ini merupakan masa peralihan dari bentuk tubuh yang
kekanakan-kanakan, pandangan yang kekanakan tentang hidup dan bentuk tingkah
laku menjadi bentuk yang kekanakan menjadi tumbuh yang matang atau dewasa
(Winarno dan Anwar; 1979: 57). Masa pubertas berjalan
dari umur 11 tahun sampai 15 tahun untuk anak wanita dan 12 tahun sampai dengan
16 tahun untuk anak pria. (Soesilowindradini.
1994, 133) ciri-ciri khas masa pubertas:
1. Pubertas
adalah termasuk periode kanak-kanak akhir dan masa remaja.
Periode ini adalah periode
tumpang tindih, karena pada periode ini seseorang tidak dapat dianggap
kanak-kanak. Sebab sudah mengalami perubahan jasmani dan tingkah lakunya, akan
tetapi dapat dianggap sebagai remaja.
2. Pubertas
adalah periode yang pendek.
Periode ini hanya berlangsung kurang lebih empat tahun.
3. Pubertas
adalah waktu dimana terjadi perubahan dengan cepat.
Pada periode ini terjadi perubahan fisik dan psikologi dengan
cepat. Perubahan yang cepat mambawa kebingungan, perasaan tidak mampu dan tidak
pasti mengenai apa yang harus dikerjaan dan menyebabkan timbulnya tingkah laku
yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
4. Pubertas
merupakan fase yang negative.
Pada periode ini merupakan periode yang pendek dalam
kehidupan manusia dan juga nampak timbulnya sikap menentang
(Soesilowindradini.1994: 133-134).
5. Pubertas
timbulnya pada umur yang berbeda-beda.
Perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada factor lingkungan, sedangkan factor bakat tidak ada pengaruhnya.
2.2.1 Ciri
primer dan sekunder
Selama masa pubertas akan terlihat ciri-ciri utama perubahan utama (primer)
yang terjadi di dalam tubuh dan perubahan sekunder yang mana perubahan itu
tampak pada tubuh manusia.
1. Perubahan fisik pada anak laki-laki
Perubahan tanda primer ditandai dengan
diproduksinya sel sperma atau sel kelamin jantan yang terjadi pada testis.
Testis adalah 2 benjolan yang terdapat menggantung dibagian bawah penis. Cairan
sperma akan keluar dengan sendirinya ketika kantung sperma telah penuh. Hal
tersebut akan dirasakan ketika mengalami mimpi basah bagi seorang laki-laki. Perubahan sekunder
ditandai antara lain tumbuhnya jakun. Jakun itu sendiri adalah tonjolan keras
yang terdapat di batang leher. Tonjolan tersebut yang menyebabkan perubahan
suara pada laki-laki yang lebih besar dan makin berat. Berikutnya adalah
tumbuhnya rambut-rambut halus dibagian-bagian tertentu seperti kumis, janggut,
dan sekitar kemaluan serta tumbuhnya jerawat diwajah.
2. Perubahan fisik pada anak perempuan
Perubahan utama primer pada anak perempuan
tidak jauh berbeda dengan anak laki-laki. Perubahan primer anak permpuan
ditandai dengan diprodukisnya sel telur atau sel ovum yang terjadi di dalam
organ kewanitaan yang dinamakan ovarium. Secara singkat sel telur yang telah
diproduksi oleh indung telur dan kemudian sudah masak dimana akan terjadi
penebalan pada dinding rahim akan dilepas ke rahim dalam beberapa hari. Sel
telur tersebut jika tidak dibuahi atau bersatu dengan sel spermamaka akan mati
dan kemudian akan terlepas bersamaan dengan lapisan dinding rahimyang keluar dengan
pendarahan kecil melalui alat kelamin perempuan atau yang disebut vagina. Hal
ini disebut sebagai menstruasi yang biasanya terjadi dengan siklus 28-35 hari.
2.2.2
Perubahan Tubuh Yang Utama Dalam Masa Puber
Menurut Hurlock
(129). Selama masa puber seluruh tubuh mengalami perubahan, baik dari luar
maupun dari dalam tubuh. Ciri-ciri tersebut dibedakan menjadi 4 :
1)
Perubahan Ukuran
Tubuh.
Kecepatan pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2
tahun sebelum anak mencapai taraf kematangan kelaminya.
2)
Perubahan Proposi
Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa puber ini
tidak sama untuk seluruh tubuh. Proposi tubuh akan seimbang ini berlangsung
terus berlangsung di masa puber. Telah dilalui proposi tubuh akan terlihat
lebih seimbang.
3)
Ciri Kelamin Yang
Utama
Pada ,masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih
belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa puber alat kelamin mulai
berfungsi pada saat berumur 14 tahun. Sedangkan pada anak perempuan, indung
telur akan berfungsi pada usia 13 tahun, saat pertama haid.
4)
Ciri Kelamin Yang
Kedua
Ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara wanita dan
pria. Ciri ini yang mengakibatkan daya tarik. Pada anak perempuan antara lain
tampak pertumbuan bauh dada dan pinggul membesar, pada anak laki-laki antara
lain terjadi perubahan suara, meninkatkan pertumbuah otot, tumbuhnya bulun
kumis dan jenggot.
2.3 Pengaruh Pubertas Pada
Tingkah Laku Anak
1. Keinginan
untuk menyendiri. timbul
pada umur lebih kurang 12 atau 13 tahun. Dia lebih senang menyendiri dan
mengasingkan dirinya dari kelompok atau teman bermainnya. Pengunduran diri dari kelompoknya sering kali disertai
pertengkaran yang diikuti dengan memutuskan tali persahabatan dengan sahabat
karibnya.
2. Keinginan
untuk bekerja. kewajiban-kewajiban di rumah seringkali tidak dijalankan lagi
dan pelajaran-pelajaran di sekolah seringkali tidak dihiraukan. Hal ini
dikarenakan adanya perubahan tingkatan inteleknya. Seseorang seringkali tidak menjalankan kewajibannya, dia
dikatakan malas. Hal ini menimbulkan rasa tidak senang dalam diri anak dan rasa
segan untuk menjalankan apa yang diharapkan dari badannya.
3. Merasa
bosan. Pada masa pubertas seseorang mudah merasa bosan dengan sesuatu yang
dulunya disukainya. Seseorang tersebut tidak segan untuk menolak sesuatu yang
sekiranya tidak sesuai dengan keinginannya.
4. Bersikap
tidak tenang. Pertumbuhan fisik yang cepat menyebabkan adanya
ketegangan-ketegangan yang menyebabkan timbulnya ketidaktenangan pada anak. Seseorang mencoba bermacam hal yang dapat dikerjakannya
dan dengan senang hati. Pada masa ini seseorang tidak dapat duduk atau berdiri
dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama. Sebab lainnya ialah karena dia
mempunyai emosionalitet yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan dirinya tidak
tenang.
5. Antagonism
social. Seseorang dalam masa pubertas mempunyai kebiasaan untuk menunjukkan
sikap menentang kehendak orang lain. Selalu ingin membuat heboh, bertengkar,
mengolok-olok, hingga selalu menyakiti hati orang lain.
6. Menentang
orang-orang yang lebih berkuasa dari padanya. Pada masa pubertas sering
terlihat konflik-konflik dengan orang tuanya sebab seseorang pada masa ini
tidak mau dikuasai oleh siapapun.
Pada masa ini sesorang berusaha sekuatnya untuk menentang orang yang dikira
menguasai dia. Seseorang pada masa ini gemar membuat heboh dan sering kali
dikuasai oleh keinginnya untuk membuat seseorang jengkel.
7. Antagonism
seks. Pada masa ini terjadi permusuhan antara wanita dan pria
secara terang-terangan. Seoran wanita menunjukkan rasa permusuhannya lebih
mendalam terhadap anak pria dari pada sebaliknya.
8. Emosionalitas. Pada masa pubertas anak seringkaliu marah-marah dan
merasa sedih. Penyebabnya tidak harus pada masalah yang besar namun masalah
kecil pun dapat memicu kemarahan dan kesedihannya. Hal seperti ini merupakan
keadaan yang khas bagi masa puber. Jika seseorang lebih matang dalam hal fisik,
maka seseorang tersebut juga lebih matang emosinya. Seseorang mengalami
ketegangan-ketegangan dan lebih menyenangkan untuk bergaul.
9. Kurang
percaya pada diri sendiri. Pada masa ini
seseorang hilang kepercayaannya pada dirinya sendiri. perasaan yaang tidak
selalu mengenai dirinya oleh karena itu, seseorang sering kali menolak jika
disuruh mengerjakan sesuatu. Sebab kurang percaya diri yaitu,
1)
sekarang diharapkan
dari anak, bahwa dia dapat mengerjakan lebih banyak hal daripada pada masa
kanak-kanak.
2)
dia sekarang
diharapkan bertindak sesuai dengan umurnya yang bukan kanak-kanak lagi. Padahal
kadang-kadang masih merasa seperti kanak-kanak.
3)
sering kali
didapatkannya kritik-kritik atau kecaman-kecaman dari orang dewasa atau
anak-anak yang lebih tua dari padanya ataupun yang sama umurnya dengan dia
bilamana dia tidak dapat mengerjakan sesuatu. Hal ini dalam masa kanak-kanak
tidak dialaminya.
10. Mengalami
rasa malu yang berlebihan. Pada masa ini
wanita maupun pria sangat merasa malu apabila memperlihatkan badannya.
Seseorang akan marah sekali jika sesorang keluarga hanya masuk kedalam kamarnya
apabila ia sedang berganti pakaian.
11. Senang
melamun. Pada masa ini seseorang senang duduk melamun. Pada
umumnya dalam melamun dia mula-mula melihat dirinya sendiri sebagai orang yang
menderita karena tidak dimengerti dan tidak diperlakukan semestinya. Apabila
sudah memncak penderitaannya dia membayangkan dirinya sebagai pahlawan semakin
seseorang banyak melamun, semakin sulit seseorang melakukan penyesuaian
(Soesilowindradini.1994: 139-14 4).
BAB
III
KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan
Pertumbuhan fisik terjadi pada setiap individu. Pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada factor lingkungan, sedangkan factor bakat tidak ada pengaruhnya. Perubahan fisik bagi
remaja laki-laki dan perempuan berbeda. Masa pubertas adalah masa
timbulnya subyektif yang besar. Pada masa ini, remaja tidak menyukai penguasaan
dari orang lain baik itu orang tua maupun guru. Pada masa ini, remaja menemukan
nilai-nilai hidup yang akan menentukan cita-citanya. Anak pada masa pubertas
sangat emosional dan mulai merasakan cinta terhadap lawan jenis. Masa pubertas
berjalan dari umur 11 tahun sampai 15 tahun untuk anak wanita dan 12 tahun
sampai dengan 16 tahun untuk anak pria.
Daftar Rujukan
Hurlock, E, B. 1988.
Perkembngan Anak. (Dhama, A, Ed.). Jakarta: Erlanga.
Surakhmad, S. & Syah, A. 1979. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Karya Unipress.
Soesilowindradini. 1994. Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Sarworno, S, W. 1989. Psikologi
Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Sumarmi. 2007. Perkembangan Perserta Didik. Malang:
Falkultas Negeri Malang.
2012. Ciri Perubahan Fisik Pada Remaja, (Oline), (http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/2314841-ciri-perubahan-fisik-pada-remaja/#ixzz2MZyNZ5Rb), diakses 04 Maret 2013.
Rosi, G. Perkembangan dan pertumbuhan pada remaja. (Oline), (https://www.google .com/webhp?source=search_app#hl=id&sclient=psy-),
diakses 04 Maret 2013.
Best Casino and Hotel in Las Vegas, NV - Mapyro
ReplyDeleteFind the best casinos and hotels in Las Vegas, 김천 출장안마 NV. and the famous Mirage at Wynn, Las 광주 출장샵 Vegas in the South East Side, 영주 출장샵 and 시흥 출장안마 Caesars Palace at 경주 출장마사지 The