PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK REMAJA TERHADAP TINGKAH LAKU PADA MASA PUBERTAS


BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan fisik pasti selalu terjadi pada setiap individu. Dalam kehidupannya manusia seperti melintasi waktu. Waktu yang dilalui ialah  mulai dari dirinya dilahirkan, kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga meninggal. Semua melalui proses, proses tersebut dinamakan pertumbahan dan perkembangan. Hal yang paling menonjol dalam fase ini ialah pertumbuhan dan perkembangan fisik sebab perubahan fisik yang terjadi pada seseorang akan mempengaruhi tingkah lakunya. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan juga terdapat berbagai macam karakteristik.
Setiap pertumbuhan dan perkembangan selalu mempengaruhi kehidupan individu. Pengaruh tersebut bermacam-macam mulai dalam berperilaku, bergaul dan lain sebagainya. Setiap individu yang mengalami fase ini pasti terjadi perubahan dalam berperilaku, bergaul, dan sebagainya dalam kesehariannya. Perubahan-perubahan yang demikian pasti memiliki dampak yang positif maupun negatif dalam kejadiannya.
Oleh karena itu makalah yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan fisik Remaja terhadap Tingkah Laku Pada Masa Pubertas”, dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan fisik pada remaja serta pengaruhnya terhadap perilaku remaja di dalam masyarakat.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa Karakteristik pertumbuhan dan Perkembangan fisik?
2.      Bagaimana Ciri-Ciri di Masa Pubertas?
3.      Bagaimana Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku?

1.3  Tujuan Masalah
1.                  Mengetahui Karakteristik pertumbuhan fisik
2.                  Mengetahui Ciri-Ciri Masa Pubertas.
3.                  Memahami Pengaruh pertumbuhan fisik terhadap tingkah laku




BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Karakteristik pertumbuhaan dan Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Remaja merupakan persalihan dari anak-anak menuju dewasa. Perubahan tersebut meliputi ukuran tubuh, proporsi tubuh, munculnya kelamin yang utama dan ciri kelamin yang kedua. Perubahan fisik bagi remaja laki-laki dan perempuan berbeda. Perubahan tersebut Nampak sebagai berikut  (Sarlito, 1989: 51-52).

Pertumbuhan Fisik Remaja perempuan:
Pertumbuhan Fisik Remaja laki-laki:
Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
Pertumbuhan tulang-tulang
Pertumbuhan payudara.
Testis (buah pelir membesar).
Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan.
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.
Awal perubahan suara.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Ejakulasi (keluarnya air mani).
Haid
Bulu kemaluan menjkadi keriting.
Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimal setiap tahunnya.

Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis,jenggot).

Tumbuh bulu ketiak.

Akhir perubahan suara.

Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.

Tumbuh bulu di dada.

Selama remaja, seluruh tubuh mengalami perubahan, baik di bagian luar maupun didalam bagian tubuh, baik perubahan stuktur tubuh maupun fungsinya. Pada kenyataanya hampir semua bagian tubuh  perubahanya mengikuti irama yang tetap, sehingga waktu kejadianya dapat diperkirahkan sebelumnya.
Perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja awal.
2.1.2 Perkembangan fisik
Perkembanggan menggandung makna adanya pemunculan hal yang baru, pada peristiwa pertumbuhan dalam pandang kasiran, tampak adanhya perubahan jumlah atau ukuran dari hal-hal yang ada telah ada, sedangkan dalam peristiwa, tampak adanya sifat-sifat yang baru, berbeda dari sebelumnya. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan).
A. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak–kanak ( 0 – 5 tahun ) Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil yang ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik , yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat dan meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.
B. karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11)
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik ,masih belum mengembangkan otot-otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit ,rentan dan daya tahan kurang usia 8-9 tahun.
Terjadi perbaikan kordinasi tubuh,Ketahanan tubuh bertambah,Anak laki-laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, Koordinasi mata dan tangan lebih baik,Sistem peredaran darah masih belum kuat,Koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik, dari segi psiologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki usia 10-11 tahun. Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita,Kenaikan tekanan darah dan metabolisme yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12tahun),Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
C. karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Pada masa remaja perkembangan fisik yang paling menonjol terdapat pada perkembangan, kekuatan, ketahanan, dan organ seksual. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan :pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat,Pertumbuhan tanda-tanda seksual primer ( kelenjar – kelenjar dan alat – alat kelamin ) maupun tanda-tanda seksual sekunder ( tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lainnya), Timbulnya hasrat seksual yang tinggi ( masa pubertas )
D. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposional memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pada masa ini pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik.
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik
a)      Keluarga
Faktor keluarga yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja, meliputi: keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan, seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang daripada anak sehingga lebih berat tubuhnya.
b)      Gizi
Anak memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih dan kebih cepat mencapai taraf atau masa ramaja.
c)      Gangguan Emosional
Anak sering mengalami gangguan emosional akan menybabkan terbentuknya “streoid adrenal” yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon-hormon pertumbuhan di kelenjar pituitry.
d)      Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12 dan 15 tahun anak perempuan biasanya sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki.
e)      Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah, cenderung lebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga yang status ekonominya menengah.
f)       Kesehatan
Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat daripada yang sering sakit.
g)      Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh, apakah ekomor, mesamorf akan mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak.


2.1.4        Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
1.       Nativisme atau Pembawaan.
Doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologi. Tokoh utama aliran ini bernama Arthur Schoppenhauer (1988-1860) seorang filosof jerman. Aliran filsafat nativisme konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan “kaca mata hitam”. Karena para ahli menganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Dalam ilmu pendidikan, pandangan seperti ini disebut “pesimisme pedagogis” syah (dalam sobur, 2011) aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya, maupun karena memang ditakfirkan demikian. Manakala pembawaannya baik baik pula itu kelak.
Dicontohkannya ada seorang ibu yang melahirka anaknya ditengah hutan, tetapi si ibu tersebut meninggal dunia seketika. Bayi tersebut kemudian dipelihara oleh seekor srigala pengurusan itu dapat berarti sebagai suatu pendidikan yang berpengaruh kepada anak manusia tersebut. Kita tahu bahwa serigala hanya dapat berjalan dengan menggunakan keempat kakinya. Akan tetapi kemudian sang srigala induk angkat itu merasa aneh ketika mengenai anak peliharaannya, pada tahun berjalan dengan menggunakan dua kakinya saja, padahal ia mengajar dengan empat kaki. Atas dasar contoh ini, pendidikan itu tak ada gunanya sama sekali.dengan demikian, menurut aliran ini, anak manusia itu tidak perlu untuk diberi pendidikan, karena baik atauburuknya anak tersebut sudah ditentukan oleh pembawaannya sejak lahir.
Menurut Jean Jacques rousseau (1712-1778), seorang filsuf perancis, berpendapat bahwa semua orang ketika dilahirkan mempunyai dasar-dasar modal yang baik.  Rousseau mempergunakan istilah “noble savage” untuk menerangkan segi-seg moral ini, yakni hal-hal mengenai baik atau buruk, benar atau salah, sebagai potensi pada anak dari kelahirannya. Pandangan Rousseau menjadi titik tolak dari pandangan yang menitikberatkan faktor dunia dalam atau faktor keturunan sebagai faktor yang penting terhadap isi kejiwaan dan gambaran kepribadian seseorang.
2.      Empirisme dan Lingkungan
Aliran empirisme merupakan kebalikan dari aliran nativisme dengan contoh john lock (1632-1704). Aliran empirisme mengemukakan bahwa anak yang baru lahir laksana kertas yang putih. Anak diumpakan sebagai kertas putih yang bersih sedangkan warna tinta diutamakan sebagai lingkungan yang akan berpengaruh. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan anak, sedangkan bakat pembawaan bisa ditutup dengan serapat-rapatnya oleh pendidikan.
Teori ini diungkapkan untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak. Ketika dilahirkan seorang anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan. Orang tua menjadi tokoh penting yang mengatur rangsangan-rangsangan tersebut.
Aliran empirisme menyimpulkan bahwa perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan. Dasar pikiran yang digunakan ialah bahwa pada waktu dilahirkan anak dalam keadaan suci, bersih, seperti kertas putih yang belum ditulis, sehingga bisa ditulis sesuai kehendak penulisnya.

2.2 Ciri-ciri di Masa Puber
Masa pubertas ialah suatu periode dimana terjadi perobahan-perobahan fisik dan psikologis dengan cepat. Masa ini merupakan masa peralihan dari bentuk tubuh yang kekanakan-kanakan, pandangan yang kekanakan tentang hidup dan bentuk tingkah laku menjadi bentuk yang kekanakan menjadi tumbuh yang matang atau dewasa (Winarno dan Anwar; 1979: 57). Masa pubertas berjalan dari umur 11 tahun sampai 15 tahun untuk anak wanita dan 12 tahun sampai dengan 16 tahun untuk anak pria. (Soesilowindradini. 1994, 133) ciri-ciri khas masa pubertas:
1.      Pubertas adalah termasuk periode kanak-kanak akhir dan masa remaja.
Periode ini adalah periode tumpang tindih, karena pada periode ini seseorang tidak dapat dianggap kanak-kanak. Sebab sudah mengalami perubahan jasmani dan tingkah lakunya, akan tetapi dapat dianggap sebagai remaja.
2.      Pubertas adalah periode yang pendek.
Periode ini hanya berlangsung kurang lebih empat tahun.
3.      Pubertas adalah waktu dimana terjadi perubahan dengan cepat.
Pada periode ini terjadi perubahan fisik dan psikologi dengan cepat. Perubahan yang cepat mambawa kebingungan, perasaan tidak mampu dan tidak pasti mengenai apa yang harus dikerjaan dan menyebabkan timbulnya tingkah laku yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
4.      Pubertas merupakan fase yang negative.
Pada periode ini merupakan periode yang pendek dalam kehidupan manusia dan juga nampak timbulnya sikap menentang (Soesilowindradini.1994: 133-134).
5.      Pubertas timbulnya pada umur yang berbeda-beda.
Perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada factor lingkungan, sedangkan factor bakat tidak ada pengaruhnya.
2.2.1 Ciri primer dan sekunder
Selama masa pubertas akan terlihat ciri-ciri utama perubahan utama (primer) yang terjadi di dalam tubuh dan perubahan sekunder yang mana perubahan itu tampak pada tubuh manusia.
1. Perubahan fisik pada anak laki-laki
Perubahan tanda primer ditandai dengan diproduksinya sel sperma atau sel kelamin jantan yang terjadi pada testis. Testis adalah 2 benjolan yang terdapat menggantung dibagian bawah penis. Cairan sperma akan keluar dengan sendirinya ketika kantung sperma telah penuh. Hal tersebut akan dirasakan ketika mengalami mimpi basah bagi seorang laki-laki. Perubahan sekunder ditandai antara lain tumbuhnya jakun. Jakun itu sendiri adalah tonjolan keras yang terdapat di batang leher. Tonjolan tersebut yang menyebabkan perubahan suara pada laki-laki yang lebih besar dan makin berat. Berikutnya adalah tumbuhnya rambut-rambut halus dibagian-bagian tertentu seperti kumis, janggut, dan sekitar kemaluan serta tumbuhnya jerawat diwajah.
2. Perubahan fisik pada anak perempuan
Perubahan utama primer pada anak perempuan tidak jauh berbeda dengan anak laki-laki. Perubahan primer anak permpuan ditandai dengan diprodukisnya sel telur atau sel ovum yang terjadi di dalam organ kewanitaan yang dinamakan ovarium. Secara singkat sel telur yang telah diproduksi oleh indung telur dan kemudian sudah masak dimana akan terjadi penebalan pada dinding rahim akan dilepas ke rahim dalam beberapa hari. Sel telur tersebut jika tidak dibuahi atau bersatu dengan sel spermamaka akan mati dan kemudian akan terlepas bersamaan dengan lapisan dinding rahimyang keluar dengan pendarahan kecil melalui alat kelamin perempuan atau yang disebut vagina. Hal ini disebut sebagai menstruasi yang biasanya terjadi dengan siklus 28-35 hari.

2.2.2 Perubahan Tubuh Yang Utama Dalam Masa Puber
Menurut Hurlock (129). Selama masa puber seluruh tubuh mengalami perubahan, baik dari luar maupun dari dalam tubuh. Ciri-ciri tersebut dibedakan menjadi 4 :
1)      Perubahan Ukuran Tubuh.
Kecepatan pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf kematangan kelaminya.
2)      Perubahan Proposi Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa puber ini tidak sama untuk seluruh tubuh. Proposi tubuh akan seimbang ini berlangsung terus berlangsung di masa puber. Telah dilalui proposi tubuh akan terlihat lebih seimbang.
3)      Ciri Kelamin Yang Utama
Pada ,masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa puber alat kelamin mulai berfungsi pada saat berumur 14 tahun. Sedangkan pada anak perempuan, indung telur akan berfungsi pada usia 13 tahun, saat pertama haid.
4)      Ciri Kelamin Yang Kedua
Ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara wanita dan pria. Ciri ini yang mengakibatkan daya tarik. Pada anak perempuan antara lain tampak pertumbuan bauh dada dan pinggul membesar, pada anak laki-laki antara lain terjadi perubahan suara, meninkatkan pertumbuah otot, tumbuhnya bulun kumis dan jenggot.
2.3 Pengaruh Pubertas Pada Tingkah Laku Anak
1.      Keinginan untuk menyendiri. timbul pada umur lebih kurang 12 atau 13 tahun. Dia lebih senang menyendiri dan mengasingkan dirinya dari kelompok atau teman bermainnya. Pengunduran diri dari kelompoknya sering kali disertai pertengkaran yang diikuti dengan memutuskan tali persahabatan dengan sahabat karibnya.
2.      Keinginan untuk bekerja. kewajiban-kewajiban di rumah seringkali tidak dijalankan lagi dan pelajaran-pelajaran di sekolah seringkali tidak dihiraukan. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tingkatan inteleknya. Seseorang seringkali tidak menjalankan kewajibannya, dia dikatakan malas. Hal ini menimbulkan rasa tidak senang dalam diri anak dan rasa segan untuk menjalankan apa yang diharapkan dari badannya.
3.      Merasa bosan. Pada masa pubertas seseorang mudah merasa bosan dengan sesuatu yang dulunya disukainya. Seseorang tersebut tidak segan untuk menolak sesuatu yang sekiranya tidak sesuai dengan keinginannya.
4.      Bersikap tidak tenang. Pertumbuhan fisik yang cepat menyebabkan adanya ketegangan-ketegangan yang menyebabkan timbulnya ketidaktenangan pada anak. Seseorang mencoba bermacam hal yang dapat dikerjakannya dan dengan senang hati. Pada masa ini seseorang tidak dapat duduk atau berdiri dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama. Sebab lainnya ialah karena dia mempunyai emosionalitet yang tinggi. Hal inilah yang menyebabkan dirinya tidak tenang.
5.      Antagonism social. Seseorang dalam masa pubertas mempunyai kebiasaan untuk menunjukkan sikap menentang kehendak orang lain. Selalu ingin membuat heboh, bertengkar, mengolok-olok, hingga selalu menyakiti hati orang lain.
6.      Menentang orang-orang yang lebih berkuasa dari padanya. Pada masa pubertas sering terlihat konflik-konflik dengan orang tuanya sebab seseorang pada masa ini tidak mau dikuasai oleh siapapun. Pada masa ini sesorang berusaha sekuatnya untuk menentang orang yang dikira menguasai dia. Seseorang pada masa ini gemar membuat heboh dan sering kali dikuasai oleh keinginnya untuk membuat seseorang jengkel.
7.      Antagonism seks. Pada masa ini terjadi permusuhan antara wanita dan pria secara terang-terangan. Seoran wanita menunjukkan rasa permusuhannya lebih mendalam terhadap anak pria dari pada sebaliknya.
8.      Emosionalitas. Pada masa pubertas anak seringkaliu marah-marah dan merasa sedih. Penyebabnya tidak harus pada masalah yang besar namun masalah kecil pun dapat memicu kemarahan dan kesedihannya. Hal seperti ini merupakan keadaan yang khas bagi masa puber. Jika seseorang lebih matang dalam hal fisik, maka seseorang tersebut juga lebih matang emosinya. Seseorang mengalami ketegangan-ketegangan dan lebih menyenangkan untuk bergaul.
9.      Kurang percaya pada diri sendiri. Pada masa ini seseorang hilang kepercayaannya pada dirinya sendiri. perasaan yaang tidak selalu mengenai dirinya oleh karena itu, seseorang sering kali menolak jika disuruh mengerjakan sesuatu. Sebab kurang percaya diri yaitu,
1)      sekarang diharapkan dari anak, bahwa dia dapat mengerjakan lebih banyak hal daripada pada masa kanak-kanak.
2)      dia sekarang diharapkan bertindak sesuai dengan umurnya yang bukan kanak-kanak lagi. Padahal kadang-kadang masih merasa seperti kanak-kanak.
3)      sering kali didapatkannya kritik-kritik atau kecaman-kecaman dari orang dewasa atau anak-anak yang lebih tua dari padanya ataupun yang sama umurnya dengan dia bilamana dia tidak dapat mengerjakan sesuatu. Hal ini dalam masa kanak-kanak tidak dialaminya.
10.  Mengalami rasa malu yang berlebihan. Pada masa ini wanita maupun pria sangat merasa malu apabila memperlihatkan badannya. Seseorang akan marah sekali jika sesorang keluarga hanya masuk kedalam kamarnya apabila ia sedang berganti pakaian.
11.  Senang melamun. Pada masa ini seseorang senang duduk melamun. Pada umumnya dalam melamun dia mula-mula melihat dirinya sendiri sebagai orang yang menderita karena tidak dimengerti dan tidak diperlakukan semestinya. Apabila sudah memncak penderitaannya dia membayangkan dirinya sebagai pahlawan semakin seseorang banyak melamun, semakin sulit seseorang melakukan penyesuaian (Soesilowindradini.1994: 139-14 4).

  

BAB III
KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan fisik terjadi pada setiap individu. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perkembangan anak sepenuhnya tergantung pada factor lingkungan, sedangkan factor bakat tidak ada pengaruhnya. Perubahan fisik bagi remaja laki-laki dan perempuan berbeda. Masa pubertas adalah masa timbulnya subyektif yang besar. Pada masa ini, remaja tidak menyukai penguasaan dari orang lain baik itu orang tua maupun guru. Pada masa ini, remaja menemukan nilai-nilai hidup yang akan menentukan cita-citanya. Anak pada masa pubertas sangat emosional dan mulai merasakan cinta terhadap lawan jenis. Masa pubertas berjalan dari umur 11 tahun sampai 15 tahun untuk anak wanita dan 12 tahun sampai dengan 16 tahun untuk anak pria. 



Daftar Rujukan

Hurlock, E, B. 1988. Perkembngan Anak. (Dhama, A, Ed.). Jakarta: Erlanga.
Surakhmad, S. & Syah, A. 1979. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Karya Unipress.
Soesilowindradini. 1994. Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Sarworno, S, W. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Sumarmi. 2007. Perkembangan Perserta Didik. Malang: Falkultas Negeri Malang.
2012. Ciri Perubahan Fisik Pada Remaja, (Oline), (http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/2314841-ciri-perubahan-fisik-pada-remaja/#ixzz2MZyNZ5Rb), diakses 04 Maret 2013.
Rosi, G. Perkembangan dan pertumbuhan pada remaja. (Oline), (https://www.google .com/webhp?source=search_app#hl=id&sclient=psy-), diakses 04 Maret 2013.

Comments

  1. Best Casino and Hotel in Las Vegas, NV - Mapyro
    Find the best casinos and hotels in Las Vegas, 김천 출장안마 NV. and the famous Mirage at Wynn, Las 광주 출장샵 Vegas in the South East Side, 영주 출장샵 and 시흥 출장안마 Caesars Palace at 경주 출장마사지 The

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BERKEMBANGNYA PAN ISLAMISME SEBAGAI GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI DUNIA DAN PENGARUHNYA DI INDONESIA

SEJARAH PERKEMBANGAN LIBERALISME DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA

IMPLEMENTASI PEMIKIRAN DEMOKRASI PADA PEMERINTAHAN ORDE BARU TAHUN 1966-1998